Sorry, you need to enable JavaScript to visit this website.

Dalam seminggu ini pulau jawa sering di landa gempa

Guru besar Unpad menjelaskan mengapa banyak terjadi gempa di Sumatera dan Jawa.

Indonesia adalah tempat pertemuan Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Inilah sebabnya mengapa ada begitu banyak bencana gempa bumi di Indonesia.

Bahkan tempat pertemuan lempeng di Indonesia, dianggap sebagai tempat paling aktif di dunia.

Seperti gempa yang baru saja terjadi di selatan Jawa. Gempa ini merupakan pengingat bahwa Indonesia berada di tempat di mana lempeng-lempeng bergerak sepanjang waktu.

 

Ilustrasi gempa bumi dan gempa tektonik terbaru. Gempa tidak menyebabkan tsunami.
Ilustrasi gempa bumi dan gempa tektonik terbaru. Gempa tidak menyebabkan tsunami.

Kawasan Prisma Akresi merupakan lokasi Pusat Gempa Banten.

Iyan Haryanto, dosen Departemen Ilmu Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad), Fakultas Teknik Geologi, mengatakan gempa yang terjadi di wilayah Banten belakangan ini, jika dilihat dari pusat gempa, berada di kawasan yang disebut Prisma Akresi.

Karena Prisma Akresi berada di atas pusat gempa, maka rawan gempa.

Daerah ini terdiri dari sekelompok sesar tegak, yaitu sesar-sesar yang naik karena tumbukan atau proses pendukung. Jika salah satu patahan diturunkan, proses pendukung akan menyebabkannya naik di sisi lain.

Pulau Nias di Sumatera Utara merupakan salah satu tempat di Indonesia yang berada di dekat sesar Akresi.

“Jika Sumatera adalah sebuah pulau, Prisma Akresi akan terlihat seperti sebuah pulau. Jika belum membuat pulau di selatan Jawa,” Rabu, 19 Januari 2022, Iyan mengatakan apa yang tertulis di halaman Unpad.

Indonesia berada di ujung piring yang masih bergerak.

Iyan menjelaskan, secara geologis, Indonesia berada di tepi dua lempeng yang masih bergerak.

Di sebelah barat, batas lempeng mulai dari barat Sumatera dan berlanjut ke selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.

Beberapa bagian wilayah tersebut berada dekat dengan zona subduksi, yaitu tepi lempeng tektonik yang menahan lempeng samudera dan lempeng benua.

Tepi tempat pertemuan kedua lempeng ini merupakan tempat lempeng-lempeng bergerak.

Iyan mengatakan, "Sumatera dan Jawa berada di batas lempeng aktif, jadi jelas bisa terjadi gempa tektonik."

memiliki banyak jalur patahan aktif

Iyan melanjutkan, Sumatera dan Jawa juga berada di zona subduksi dan memiliki banyak sesar aktif. Gempa tektonik, atau gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas tektonik, juga disebabkan oleh pergerakan sesar.

Jadi gempa tektonik di Sumatera dan Jawa disebabkan oleh pergerakan lempeng di zona subduksi atau oleh sesar aktif, atau keduanya.

Sesar aktif di daratan juga mempercepat penyebaran gelombang akibat gempa di lautan. Inilah salah satu alasan mengapa gempa bumi dapat dirasakan di tempat-tempat yang jauh dari tempat asalnya.

Cara kita menghadapi bencana perlu ditingkatkan.

Iyan mengatakan, karena Indonesia berada di wilayah yang sering terjadi gempa tektonik, maka masyarakat perlu belajar lebih banyak tentang cara menghadapi bencana. Ketika sebuah bencana terjadi, orang-orang yang tidak tahu bagaimana mempersiapkannya akan mati karenanya.

Iyan mengatakan, "Orang-orang di Jawa, khususnya, tidak bisa lepas dari banyaknya gempa."

Masyarakat harus terus didorong untuk belajar tentang kesalahan dan bagaimana melindungi diri ketika terjadi bencana.

Iyan sampai pada kesimpulan bahwa masyarakat harus mengetahui tanda-tanda tsunami, sekalipun gempa bumi diikuti tsunami.

Tags